Orgasme pada perempuan biasanya terjadi dengan bantuan sentuhan atau kontak fisik dari pasangan. Tapi peneliti mengungkapkan rahasia bahwa perempuan bisa mengalami orgasme melalui pikirannya alias tanpa kontak seks.
Para ilmuwan telah lama tertarik dengan beberapa klaim dari perempuan yang bersikeras menyatakan dirinya bisa mengalami orgasme hanya melalui pikirannya sendiri, tanpa ada sentuhan fisik dari pasangan.
"Pusat kesenangan di otak yang berhubungan dengan orgasme akan bercahaya pada perempuan yang mengalami orgasme dengan pikirannya sendiri, hal ini sama seperti perempuan yang mengalami orgasme melalui cara konvensional," ujar Dr Barry Komisaruk, co-penulis The Science Of Orgasm, seperti dikutip dari Adelaidenow, Sabtu (6/11/2010).
Dr Komisaruk menuturkan beberapa perempuan menggunakan kombinasi antara latihan pernapasan dengan fantasi. Sementara yang lain menggunakan imajinasinya dan latihan dasar panggul. Perempuan ini kemungkinan memikirkan dirinya berada dalam keadaan bahagia.
"Beberapa orang membayangkan skenario erotis. Tapi yang lain membayangkan adegan yang sangat romantis seperti kekasih yang berbisik atau membayangkan ia berjalan sepanjang pantai," ungkap Dr Komisaruk.
Biasanya perempuan merasa sangat santai, menutup mata dan menemukan pikiran bahwa ia sedang masuk ke dalam suasana seksual yang indah serta melepaskan semua tekanan yang terjadi di dalam kehidupan normalnya.
Dengan menggunakan pikiran dan konsentrasi, tubuh dengan sendirinya akan merespons dan seseorang bisa mengalami orgasme tanpa bantuan sentuhan.
Sementara otak laki-laki cenderung sangat fokus pada rangsangan fisik yang terlibat dalam kontak seksual, sedangkan kunci gairah dari perempuan terletak dalam hal relaksasi dan kurangnya kecemasan. Jadi jika seseorang sudah terganggu oleh rasa takut atau berpikiran bahwa yang ia lakukan adalah kesalahan, maka kondisi ini akan mengganggu kemampuan otak untuk mencapai orgasme.
"Seksualitas bagi perempuan adalah sesuatu yang lebih rumit dan emosional. Terdapat banyak fokus pada tubuh yang dapat merespons rangsangan fisik, tapi bagi sebagian besar masyarakat terutama perempuan, pikiranlah yang memainkan peran lebih penting," ujar Profesor Alan Riley, ahli seksologi terkemuka di Inggris.
Orgasme pada perempuan merupakan fenomena yang luar biasa dan ditunjukkan dengan denyut jantung ganda, rasa sakit berkurang, meningkatkan aliran darah ke otak serta meningkatkan perasaan sukacita, bahagia dan cinta.
ver/ir)
Sumber : detikHealth.com
Para ilmuwan telah lama tertarik dengan beberapa klaim dari perempuan yang bersikeras menyatakan dirinya bisa mengalami orgasme hanya melalui pikirannya sendiri, tanpa ada sentuhan fisik dari pasangan.
"Pusat kesenangan di otak yang berhubungan dengan orgasme akan bercahaya pada perempuan yang mengalami orgasme dengan pikirannya sendiri, hal ini sama seperti perempuan yang mengalami orgasme melalui cara konvensional," ujar Dr Barry Komisaruk, co-penulis The Science Of Orgasm, seperti dikutip dari Adelaidenow, Sabtu (6/11/2010).
Dr Komisaruk menuturkan beberapa perempuan menggunakan kombinasi antara latihan pernapasan dengan fantasi. Sementara yang lain menggunakan imajinasinya dan latihan dasar panggul. Perempuan ini kemungkinan memikirkan dirinya berada dalam keadaan bahagia.
"Beberapa orang membayangkan skenario erotis. Tapi yang lain membayangkan adegan yang sangat romantis seperti kekasih yang berbisik atau membayangkan ia berjalan sepanjang pantai," ungkap Dr Komisaruk.
Biasanya perempuan merasa sangat santai, menutup mata dan menemukan pikiran bahwa ia sedang masuk ke dalam suasana seksual yang indah serta melepaskan semua tekanan yang terjadi di dalam kehidupan normalnya.
Dengan menggunakan pikiran dan konsentrasi, tubuh dengan sendirinya akan merespons dan seseorang bisa mengalami orgasme tanpa bantuan sentuhan.
Sementara otak laki-laki cenderung sangat fokus pada rangsangan fisik yang terlibat dalam kontak seksual, sedangkan kunci gairah dari perempuan terletak dalam hal relaksasi dan kurangnya kecemasan. Jadi jika seseorang sudah terganggu oleh rasa takut atau berpikiran bahwa yang ia lakukan adalah kesalahan, maka kondisi ini akan mengganggu kemampuan otak untuk mencapai orgasme.
"Seksualitas bagi perempuan adalah sesuatu yang lebih rumit dan emosional. Terdapat banyak fokus pada tubuh yang dapat merespons rangsangan fisik, tapi bagi sebagian besar masyarakat terutama perempuan, pikiranlah yang memainkan peran lebih penting," ujar Profesor Alan Riley, ahli seksologi terkemuka di Inggris.
Orgasme pada perempuan merupakan fenomena yang luar biasa dan ditunjukkan dengan denyut jantung ganda, rasa sakit berkurang, meningkatkan aliran darah ke otak serta meningkatkan perasaan sukacita, bahagia dan cinta.
ver/ir)
Sumber : detikHealth.com